Jumat, 17 Agustus 2018

EVALUASI


Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang menurut anda benar!
1.      Dibawah ini pengertian aurat, kecuali . . . .
a)      Malu
b)      Aib
c)      Buruk
d)     Hilang perasaan
e)      Disembunyikan
2.      Perintah Allah menutup aurat sesungguhnya adalah perintah Allah Swt. yang dilakukan secara bertahap. Perintah menutup aurat pertama kali diberikan kepada istri-istri nabi, sesuai dengan Q.S . . . .
a)      Q.S An Nur ayat 32
b)      Q.S An Nisa ayat 33
c)      Q.S Al Anfal ayat 31
d)     Q.S Al Ahzab ayat 32-33
e)      Q.S Ali Imron ayat 30
3.      Berpakaian merupakan salah satu tata karma yang sangat dianjurkan oleh Islam. Berikut fungsi pakaian, kecuali . . . .
a)      Untuk keindahan
b)      Untuk menjaga kesehatan
c)      Untuk menutup aurat
d)     Untuk status social
e)      Untuk kecantikan
4.      Tata cara berpakaian untuk laki-laki pun ada syarat-syaratnya. Berikut syarat berpakaian untuk laki-laki, kecuali . . . .
a)      Menampakkan perhiasan yang hanya diperbolehkan mahram
b)      Menggunakan pakaian sederhana tapi rapi
c)      Tidak menyerupai perempuan
d)     Tidak memakai emas dan pakaian sutera
e)      Wajib menutup aurat
5.      Tata cara berpakaian untuk perempuan juga memiliki kriterianya sendiri. Berikut syarat berpakaian untuk perempuan, kecuali . . . .
a)      Tidak memakai pakaian sutera
b)      Menutup aurat kecuali muka dan telapak tangan
c)      Memanjangkan kerudung hingga menutup dada
d)     Memakai perhiasan yang haya diperbolehkan mahram dan suaminya
e)      Tidak menampakkan perhiasan kecuali yang bias Nampak

Essay!
1. Jelaskan perbedaan antara aurat, jilbab dan pakaian!
2. Dalil tentang berpakaian syari salah satunya terdapat dalam Q.S Al Ahzab ayat 59. Tuliskan ayat dan jelaskan makna ayat tersebut!
3. Jelaskan bagaimana cara berpakaian yang syar’I untuk laki-laki dan perempuan! (min.3)
4. Jelasakan manfaat/tujuan manusia diperintahkan untuk memakai pakaian syari! (min.3)



Berbusana Muslim dan Muslimah


a.       Makna Aurat
Menurut bahasa, aurat  berarti malu, aib, dan buruk. Kata aurat berasal dari kata awira yang artinya hilang perasaan. Jika digunakan untuk mata, berarti hilang cahayanya dan  lenyap pandangannya. Pada umumnya, kata ini memberi arti yang tidak baik dipandang, memalukan dan mengecewakan. Menurut istilah dalam hukum Islam, aurat adalah batas minimal dari bagian tubuh yang wajib ditutupi karena perintah Allah Swt.
b.      Makna Jilbab dan Busana Muslimah
Secara  etmologi, jilbab adalah sebuah pakaian yang longgar untuk menutup seluruh tubuh perempuan kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalam  bahasa Arab,  jilbab  dikenal  dengan  istlah    khimar,  dan  dalam bahasa  Inggris  jilbab dikenal dengan  istlah veil. Selain kata jilbab untuk menutup bagian dada hingga kepala wanita untuk menutup aurat perempuan, dikenal pula istilah kerudung, hijab, dan sebagainya.
Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Dalam bahasa Indonesia, pakaian juga disebut busana.  Jadi, busana muslimah artinya pakaian yang dipakai oleh perempuan. Pakaian perempuan yang beragama Islam disebut busana muslimah. Berdasarkan makna tersebut, busana muslimah dapat diartikan sebagai pakaian wanita Islam yang dapat menutup aurat yang diwajibkan agama untuk menutupinya, guna kemaslahatan dan kebaikan wanita itu sendiri serta masyarakat di mana ia berada.
Perintah menutup aurat sesungguhnya adalah perintah Allah Swt. yang dilakukan secara bertahap. Perintah menutup aurat bagi kaum perempuan pertama kali diperintahkan kepada istri-istri Nabi Muhammad saw. agar tidak berbuat seperti kebanyakan perempuan pada waktu itu (Q.S. al-Ahzāb/33: 32-33). Setelah itu, Allah Swt. memerintahkan kepada istri-istri Nabi saw. agar tidak berhadapan langsung dengan laki-laki bukan mahramnya (Q.S. a-Ahzāb/33:53).
Selanjutnya, karena istri-istri Nabi saw. juga perlu keluar rumah untuk mencari kebutuhan rumah tangganya, Allah Swt. memerintahkan mereka untuk menutup aurat apabila hendak  keluar rumah (Q.S. al-Ahzāb/33:59). Dalam ayat ini, Allah Swt. memerintahkan untuk memakai jilbab, bukan hanya kepada istri-istri Nabi Muhammad saw. dan anak-anak perempuannya, tetapi juga kepada istri-istri orang-orang yang beriman. Dengan demikian, menutup aurat atau berbusana muslimah adalah wajib hukumnya bagi seluruh wanita yang beriman.
c.       Dalil-dalil tentang Perintah Berbusana Muslim dan Muslimah
1)      Q.S Al Ahzab ayat 59 (Depag RI, 2013: 426)
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ
 عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ
وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya :Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Swt. Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Kandungan ayat diatas yaitu, Rasulullah saw. diperintahkan untuk menyampaikan kepada para istrinya dan juga sekalian wanita mukminah termasuk anak-anak perempuan beliau untuk memanjangkan jilbab mereka dengan maksud agar dikenali dan membedakan dengan perempuan non mukminah. Hikmah lain adalah agar mereka tidak diganggu. Karena dengan mengenakan jilbab, orang lain mengetahui bahwa dia adalah seorang mukminah yang baik.
Pesan al-Qur’ān ini datang menanggapi adanya gangguan kafir Quraisy terhadap para mukminah terutama para istri Nabi Muhammad saw. yang menyamakan mereka dengan budak. Karena pada masa itu, budak tidak mengenakan jilbab. Oleh karena itulah, dalam rangka melindungi kehormatan dan kenyamanan para wanita, ayat ini diturunkan.
Islam begitu melindungi kepentingan perempuan dan memperhatikan kenyamanan mereka dalam bersosialisasi. Banyak kasus terjadi karena seorang individu itu sendiri yang tidak menyambut ajakan al-Qur’ān untuk berjilbab. Kita pun masih melihat di sekeliling kita, mereka yang mengaku dirinya muslimah, masih tanpa malu mengumbar auratnya. Padahal Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya rasa malu dan keimanan selalu bergandengan kedua-duanya. Jika salah satunya diangkat, maka akan terangkat kedua-duanya.” (Hadis Sahih berdasarkan syarah Syeikh Albani dalam kitab Adabul Mufrad)
2)      Q.S An Nur ayat 31 (Depag RI, 2013: 353)
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ
 زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ
 وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ
 أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ
أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ
 أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ
 وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ
 جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya : “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (aurat-nya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”
Dalam ayat  ini, Allah Swt. berfirman kepada seluruh hamba-Nya yang mukminah agar menjaga kehormatan diri mereka dengan cara menjaga pandangan, menjaga kemaluan, dan menjaga  aurat. Dengan menjaga ketiga hal tersebut, dipasitkan kehormatan mukminah akan terjaga. Ayat ini merupakan kelanjutan dari perintah Allah Swt. kepada hamba-Nya yang mukmin untuk menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Ayat ini Allah Swt. khususkan untuk hamba-Nya yang beriman, berikut penjelasannya.
Pertama, menjaga pandangan. Pandangan diibaratkan  “panah  setan” yang  siap  ditembakkan  kepada  siapa  saja.  “Panah  setan”  ini  adalah panah yang jahat yang merusakan dua pihak sekaligus, si pemanah dan yang terkena panah. Rasulullah saw.  juga bersabda pada hadis yang  lain, “Pandangan mata itu merupakan anak panah yang beracun yang terlepas dari busur iblis, barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah Swt., maka Allah Swt. akan memberinya gant dengan manisnya  iman di dalam hatinya.” (Lafal hadis yang disebutkan tercantum dalam kitab Ad-Da’wa Dawa’ karya Ibnul Qayyim).
Panah  yang  dimaksud  adalah  pandangan  liar  yang  tdak menghargai kehormatan diri sendiri dan orang lain. Zina mata adalah pandangan haram. Al-Qurān memerintahkan agar menjaga pandangan ini agar tidak merusak keimanan karena mata adalah  jendela hati. Jika matanya banyak melihat maksiat yang dilarang, hasilnya akan langsung masuk ke hati dan merusak hati. Dalam hal ketidaksengajaan  memandang  sesuatu  yang  haram, Rasulullah  Saw.  bersabda  kepada  Ali  ra.,“Wahai Ali, janganlah engkau mengikut pandangan  (pertama yang tdak  sengaja) dengan pandangan (berikutnya),  karena  bagi  engkau  pandangan  yang  pertama  dan  tdak boleh bagimu pandangan yang terakhir (pandangan yang kedua)” (H.R. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, di-hasan-kan oleh Syaikh al-Albani).
Kedua, menjaga kemaluan. Orang yang tidak dapat menjaga kemaluannya  pasti  tidak  dapat  menjaga  pandangannya.  Hal  ini  karena menjaga  kemaluan  tidak  akan  dapat  dilakukan  jika  seseorang  tidak dapat menjaga pandangannya. Menjaga kemaluan dari zina adalah hal  yang  sangat  penting  dalam  menjaga  kehormatan.  Karena  dengan terjerumusnya ke dalam zina, bukan hanya harga dirinya yang rusak, orang terdekat di  sekitarnya  sepert orang  tua,  istri/suami, dan anak akan  ikut tercemar. “Dan, orang-orang  yang  memelihara  kemaluannya.  Kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya, mereka dalam hal  ini tiada  tercela. Barangsiapa mencari yang sebaliknya, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S. al-Ma’ārij/70:29-31)
Allah  Swt.  sangat  melaknat  orang  yang  berbuat  zina,  dan menyamaratakan  nya dengan orang yang berbuat syirik dan membunuh. Sungguh, tiga perbuatan dosa besar yang amat sangat dibenci oleh Allah Swt. Firman-Nya: “Dan,  janganlah kalian mendekat zina. Sesungguhnya, zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. al-Isrā’/17:32).
Ketiga, menjaga batasan aurat yang telah dijelaskan dengan rinci dalam hadis-hadis  Nabi.  Allah  Swt.  memerintahkan  kepada  setap  mukminah untuk menutup  auratnya kepada mereka yang bukan mahram, kecuali yang biasa tampak dengan memberikan penjelasan siapa saja boleh melihat.  Di antaranya adalah suami, mertua, saudara laki-laki, anaknya, saudara perempuan, anaknya yang laki-laki, hamba sahaya, dan pelayan tua yang tidak ada hasrat terhadap wanita. Di samping ketga hal di atas, Allah Swt. menegaskan bahwa walaupun auratnya sudah ditutup namun jika berusaha untuk ditampakkan dengan berbagai cara termasuk dengan menghentakkan kaki supaya gemerincing perhiasannya terdengar, hal itu sama saja dengan membuka aurat. Oleh karena itu, ayat ini ditutup dengan perintah untuk bertaubat karena hanya dengan taubat  dari kesalahan yang dilakukan dan berjanji untuk mengubah sikap, maka kita akan beruntung.

d.  Tata Cara berpakaian Laki-laki
Bagi laki-laki hendaknya memakai pakaian yang baik, bersih, sopan dan menutup aurat. Seorang muslim hendaknya memperhatikan adab dalam berpakaian, diantaranya sebagai berikut:
1)      Wajib menutup aurat
2)      Menggunakan pakaian sederhana dan rapi
3)      Memulai dari sebelah kanan
4)      Tidak memakai emas dan pakaian sutera
5)      Tidak menyerupai pakaian orang kafir
6)      Tidak diperkenankan memakai pakaian wanita
Rasulullah Saw. pernah melarang aku memakai cincin emas dan pakaian sutra serta pakaian yang dicelup dengan asfar (H.R Tabrani). Rasulullah Saw. pernah melihatku memakai dua pakaian yang dicelup dengan asfar maka sabda beliau, “ ini adalah pakaian orang-orang kafir oleh karena itu janganlah engkau pakai.” (H.R Ibnu Umar)
e.       Tata Cara Berpakaian bagi Perempuan

Aurat perempuan lebih banyak dibandingkan aurat laki-laki. Diibaratkan seorang perempuan adalah aurat. Hampir seluruh bagian tubuh wanita adalah aurat.
Artinya: “ Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu , anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orak mukmin: Hendaknya mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuhmu. Yang demikian supaya kamu mudah untuk dikenal
Berdasarkan ayat diatas, adab perempuan dalam berpakaian antara lain:
1)      Memakai pakaian yang menutup aurat kecuali muka dan telapak tangan
2)      Tidak menampakkan perhiasan kecuali yang biasa Nampak seperti: cincin dan gelang
3)      Menampakkan perhiasan yang hanya dibolehkan bagi mahram dan suaminya
4)      Memanjangkan kerundung hingga menutup dada
5)      Tidak memakai pakaian yang tipis dan terawang
f.       Manfaat atau Tujuan berpakaian Muslim dan Muslimah
1)      Terbebas dari dosa yang berkepanjangan
2)      Terjaga keselamatan diri oleh Allah Swt.
3)      Dijauhkan dari sikap aniaya dari sesame hamba Allah Swt.
4)      Ditutupi aibnya oleh Allah Swt.
5)      Dijauhkan dari perbuatan maksiat
6)      Terjaga keindahan ciptaan Allah Swt.
7)      Menjaga martabat manusia sebagai makhluk yang paling sempurna
8)      Menunjukkan manusia sebagai makhluk Allah Swt. yang berbudaya
Sedangkan dampak negative dari memakai pakaian yang tidak syari, yaitu:
1)      Dapat merangsang nafsu
2)      Merugikan kaum adam karena mereka melihat aurat kaum hawa
3)      Di nilai orang bahwa dia buruk karena membuka aurat
4)      Di siksa di neraka

Rabu, 11 Juli 2018


Blog sepi visitor?


Di era millennial sekarang hampir seluruh warganet tidak ada yang tidak kenal dengan media social. Tapi yang menjadi pertanyaan, apa sajakah aplikasi yang kebanyakan warganet buka ketika mereka sedang bermain dengan gadget?. Mungkin ada beberapa orang lebih suka membuka IG(Instagram), youtube, twitter, facebook, dll.
Bagi para blogger mungkin mulai berpikir keras agar blog yang mereka miliki ramai oleh visitors dan tidak kalah eksis dengan para youtuber dan selebgram yang sudah menjamur di Indonesia dengan style mereka sendiri-sendiri. Karena jika dilihat secara sekilas, di Indonesia saat ini warganet lebih banyak yang memilih melihat Youtube atau IG(Instagram) untuk mencari info ataupun berbagai tips dan trik. Kenapa? Karena dibanding melihat blog yang kebanyakan isinya tulisan dan blog itu sendiri identik dengan banyaknya tulisan, maka banyak dari warganet yang memilih melihat Youtube/IG dimana di dua aplikasi tersebut mereka bias melihat langsung bagaimana sih tips dan trik yang sedang mereka coba praktekkan.
Nah, disini penulis akan berusaha memberikan sedikit tips dan trik        “ Bagaimana blog ramai oleh visitor ”. Sebab bagi para pemula penulis blog apabila apa yang mereka tulis di blog pribadi dan ketika dilihat visitors nya  hanya terhitung oleh jumlah jari, akan menyebabkan si penulis merasa down dan enggan untuk berusaha menulis lagi.
Mungkin banyak diantara para newbie blogger bertanya-tanya “bagaimana sih cara menaikkan visitor di blog?”. Nah, pada kesempatan saat ini penulis akan membagikan sedikit tips, yaitu:
1.      Buatlah artikel yang menarik.
Banyak sekali artikel di mesin pencari yang isinya hampir-hampir mirip diantara blog yang satu dengan blog yang lainnya. Jika ingin blog kalian dikunjungi oleh banyak visitor, maka berusahalah mencari suatu tema yang menarik dan dikemas dengan tata bahasa yang menarik pula. Sebab, mesin pencari sangat menyukai artikel yang yang unik dan berbeda.
Namun perlu diingat, bahwa jika tulisan kita kebanyakan hanya copy paste dengan artikel lain, jangan berharap kalau blog yang kalian miliki akan ramai oleh pengunjung. Sebab warganet akan merasa bosan ketika artikel yang sedang mereka cari kebanyakan isinya sama dengan artikel lainnya.
2.      Lupakan COPY-PASTE
Berusahalah ketika sedang menulis blog, kita menggunakan bahasa yang kita pahami dengan begitu pengunjung blog akan merasa nyaman dengan tulisan yang kita buat. Sebab, mungkin banyak sekali blog yang menggunakan bahasa yang sulit dipahami karena mereka hanya copas dari artikel yang dengan artikel yang lainnya tanpa adanya filter tata bahasa dan lainnya.
Oleh karena itu, penulis sarankan agar kalian-kalian yang lagi belajar nulis entah di blog atau dimanapun itu usahakan bahkan yang kalian tulis itu pure bener-bener tulisan dari hasil imajinasi unik kalian. Dengan begitu, karya yang kalian buat akan memiliki cirri khas tersendiri.
3.      Pikirkan judul yang semenarik mungkin
Kenapa sih perlu membuat judul yang semanarik mungkin? Toh, yang para visitor melihat isi dari tulisan kita. Nah, alasan kenapa kita harus membuat judul yang semanarik mungkin yaitu, pertama jika judul yang kita buat hampir sama dengan kebanyakan artikel lainnya kemungkinan warganet akan sedikit sekali muncul rasa penasarannya. Kedua dibanding menggunakan judul yang panjang dan kata-katanya njelimet, warganet lebih suka judul yang singkat dan bias menarik perhatian (dengan kata lain berbeda dengan judul artikel-artikel yang sudah bertebaran).
4.      Share ke akun sosmed yang kita punya
Manfaatkan akun sosmed yang kalian miliki untuk membagikan tulisan yang sudah kalian post. Tidak usah malu untuk membagikan tulisan kalian, sebab dengan begitu akan ada sedikit masukan dari teman-teman kalian yang bias membangun bahkan membantu kalian untuk membuat tulisan di blog menjadi lebih menarik lagi. Tetapi perlu diingat, jika kalian diberi masukan oleh siapapun itu bahkan dari seseorang yang kalian enggak kenal sama sekali di akun sosmed, tidak perlu merasa tersinggung ataupun berkecil hati. Sebab, segala yang kita lakukan dan jikalau ingin sukses perlu yang namanya jatuh-bangun.
Mungkin cukup sekian tips dan trik dari penulis buat kalian-kalian yang lagi belajar untuk menulis di Blog. Sebab, penulis sendiripun juga termasuk newbie dalam dunia blogger saat ini. Tidak ada sesuatu hal yang instan di dunia ini. Jika kita ingin sukses, maka perlu adanya perjuangan ^_^

Sumber: http://info-menarik.net/agar-blog-ramai-pengunjung-meskipun-jarang-update/ 

Selasa, 17 April 2018

Cerdas dalam Bermedia Sosial



Cerdas dalam Bermedia Sosial

Media sosial, siapa yang tak kenal dengan kata tersebut. Media sosial atau biasa disebut medsos berhasil merebut hati tak sedikit banyak umat manusia di era globalisasi saat ini. Makna media sosial itu sendiri yaitu sebuah media daring, dimana para penggunanya dengan mudah untuk bergabung, berbagi dan menciptakan isi mulai dari blog, website, jejaring sosial, dll.
Dengan bermedia sosial juga memudahkan seseorang untuk mencari apapun yang mereka ingin ketahui. Mulai dari perkembangan ilmu, perkembangan gadget, perkembangan fashion, dan berbagai perkembangan lainnya. Tak hanya untuk mencari informasi, media sosial juga memungkinkan penggunanya untuk membagikan berbagai moment yang mereka sedang rasakan atau sudah dirasakan. Mulai dari beragam macam foto,video, dll.
Banyak juga warganet atau netizen yang memanfaatkan media sosial untuk mencari rezeki sedikit demi sedikit, seperti berjualan online diberbagai situs media sosial (instagram, fb dll). Selain dapat mendatangkan berbagai manfaat bagi netizen, ternyata bermedia sosial juga dijadikan oleh beberapa oknum orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal yang kurang pantas, seperti penipuan, pembullyan, penculikan dengan berbagai modus, dll.
Dilansir dari Kompas.com, menurut penelitian yang dilakukan We Are Social, perusahaan media asal Inggris yang bekerja sama dengan Hootsuite, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu 3 jam 23 menit per hari untuk mengakses media sosial. Total keseluruhan populasi Indonesia sebanyak 265,4 juta jiwa dan sebanyak 130 juta jiwa aktif menggunakan medsos dengan penetrasi 49 persen, dari laporan berjudul “Essential Insights Into Internet, Social Media, Mobile, and E-Commerce Use Around The World” yang terbit tanggal 30 Januari 2018.
Sebanyak 120 juta penduduk Indonesia menggunakan perngkat mobile untuk mengakses media sosial dengan penetrasi 45%. Dan dalam sepekan aktivitas online di media sosial melalui smartphone mencapai 37%. Cukup tinggi memang dengan penetrasi sebanyak itu. Aplikasi yang sering di kunjungi oleh para netizen Indonesia yaitu: WhatsApp, Facebook, Instagram dan Line. Akan tetapi berdasarkan rata-rata trafik situs per bulan, Facebook menjadi media sosial paling banyak dikunjungi dengan capaian lebih dari 1 miliar juta pengunjung perbulan.
Pengguna facebook didominasi oleh usia 18-24 tahun dengan presentase 20,4 persennya adalah wanita dan 24,2 persennya adalah laki-laki. Sementara total pengguna aktif Instagram bulanan di Indonesia mencapai 53 juta dengan presentase 49 persen wanita dan 51 persen adalah pria.
Dirangkum KompasTekno dari We Are Social, Kamis (1/3/2018), YouTube menempati posisi pertama dengan persentase 43 persen, Facebook, WhatsApp, dan Instagram membuntuti di posisi kedua hingga keempat secara berturut-turut. Sebanyak 41 persen pengguna media sosial Indonesia mengaku sering menggunakan Facebook, 40 persen sering menggunakan WhatsApp, dan 38 persen mengaku sering mengakses Instagram. Sementara pengguna yang mengaku sering mengakses Line sebanyak 33 persen, dan menempatkannya di posisi kelima. Secara global, total pengguna Internet menembus angka empat miliar pengguna. Untuk pengguna media sosialnya, naik 13 persen dengan pengguna year-on-year mencapai 3,196 miliar.
            Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah “Apakah sudah bijak kita dalam menggunakan media sosial?”. Dari pertanyaan tersebut penulis ingin membagikan beberapa tips atau trik yang bisa digunakan agar lebih bijak dalam bermedia sosial, antara lain:
a.       Filter pertemanan.
Hal ini dimaksudkan untuk tidak asal menambahkan atau menerima pertemanan yang kemungkinan membawa efek negatif bagi sikap kita dalam menggunakan media sosial. Selain itu juga melindungi diri kita dari tindak-tindak kejahatan yang saat ini banyak sekali terjadi seperti penculikan atau pun pemerasan yang kebanyakan bermula dari sosial media.
b.      Pasang identitas asli namun tidak bersifat pribadi.
Dengan memasang identitas asli kitaa di akun sosial media, selain membantu kita tetap berada pada fungsi utama sosial media untuk menjalin talli silahturahmi dengan banyak sahabat, hal ini juga akan mempermudah orang lain menemukan kita yang mungkin saja sudah lama tidak berkomunikasi.
c.       Tidak perlu berbagi nomor telepon dan informasi pribadi lainnya.
Kembali lagi dengan banyaknya kasus kriminal yang berawal di media sosial, akan sangat bijaksana bila kita tidak membagikan informasi pribadi pada akun media sosial untuk menghindari segala hal yang mungkin akan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kecuali jika memang kita memanfaatkan akun untuk keperluan usaha dan berbisnis kita dapat menyediakan satu nomor khusus yang bukan nomor pribadi.
d.      Pasang foto profil yang sewajarnya
Foto profil merupakan hal pertama yang dilihat orang lain di sosial media, foto inilah yang mengidentifikasikan kita dan akan memudahkan orang lain atau sahabat untuk menemukan kita. Selain itu gunakan foto profil yang wajar tanpa hal-hal negatif.
e.       Pikir dahulu sebelum membuat status.
Sebaiknya memang tidak membuat status yang memancing pihak lain untuk merespon negatif, banyak sekali hal-hal bermanfaat yang dapat dijadikan status atau mungkin hanya sekedar berkomunikasi dengan sahabat.
Mulutmu adalah harimaumu. Ungkapan ini juga berlaku di media sosial. Agar menjadi pengguna media sosial yang cerdas, pertimbangkan dampak dari posting yang akan kita unggah baik bagi diri sendiri atau orang lain.
Namun perlu kita pahami bahwa apa yang kita unggah adalah cerminan dari diri kita sendiri. Dan citra diri kita dapat terbentuk melalui apa yang kita unggah tersebut. Mungkin sekarang belum waktunya apa yang kita unggah menjadi bumerang bagi kita. Tapi nanti saat melamar pekerjaan atau mengikuti kompetisi, sadarkah bila aktivitas kita di sosial media juga akan menjadi bahan pertimbangan?
Maka, gunakanlah sosial media sebaik mungkin sebagai sarana aktualisasi diri secara lebih bijak dan berhati-hati.