Cerdas dalam Bermedia Sosial
Media sosial, siapa yang tak kenal
dengan kata tersebut. Media sosial atau biasa disebut medsos berhasil merebut
hati tak sedikit banyak umat manusia di era globalisasi saat ini. Makna media
sosial itu sendiri yaitu sebuah media daring, dimana para penggunanya dengan
mudah untuk bergabung, berbagi dan menciptakan isi mulai dari blog, website,
jejaring sosial, dll.
Dengan bermedia sosial juga memudahkan
seseorang untuk mencari apapun yang mereka ingin ketahui. Mulai dari
perkembangan ilmu, perkembangan gadget, perkembangan fashion, dan berbagai
perkembangan lainnya. Tak hanya untuk mencari informasi, media sosial juga
memungkinkan penggunanya untuk membagikan berbagai moment yang mereka sedang
rasakan atau sudah dirasakan. Mulai dari beragam macam foto,video, dll.
Banyak juga warganet atau netizen yang
memanfaatkan media sosial untuk mencari rezeki sedikit demi sedikit, seperti
berjualan online diberbagai situs media sosial (instagram, fb dll). Selain
dapat mendatangkan berbagai manfaat bagi netizen, ternyata bermedia sosial juga
dijadikan oleh beberapa oknum orang yang tidak bertanggung jawab untuk
melakukan hal-hal yang kurang pantas, seperti penipuan, pembullyan, penculikan
dengan berbagai modus, dll.
Dilansir dari Kompas.com, menurut
penelitian yang dilakukan We Are Social, perusahaan media asal Inggris yang
bekerja sama dengan Hootsuite, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu 3
jam 23 menit per hari untuk mengakses media sosial. Total keseluruhan populasi
Indonesia sebanyak 265,4 juta jiwa dan sebanyak 130 juta jiwa aktif menggunakan
medsos dengan penetrasi 49 persen, dari laporan berjudul “Essential Insights
Into Internet, Social Media, Mobile, and E-Commerce Use Around The World” yang
terbit tanggal 30 Januari 2018.
Sebanyak 120 juta penduduk Indonesia
menggunakan perngkat mobile untuk mengakses media sosial dengan penetrasi 45%.
Dan dalam sepekan aktivitas online di media sosial melalui smartphone mencapai
37%. Cukup tinggi memang dengan penetrasi sebanyak itu. Aplikasi yang sering di
kunjungi oleh para netizen Indonesia yaitu: WhatsApp, Facebook, Instagram dan
Line. Akan tetapi berdasarkan rata-rata trafik situs per bulan, Facebook
menjadi media sosial paling banyak dikunjungi dengan capaian lebih dari 1
miliar juta pengunjung perbulan.
Pengguna facebook didominasi oleh usia 18-24 tahun
dengan presentase 20,4 persennya adalah wanita dan 24,2 persennya adalah
laki-laki. Sementara total pengguna aktif Instagram bulanan di Indonesia
mencapai 53 juta dengan presentase 49 persen wanita dan 51 persen adalah pria.
Dirangkum KompasTekno dari We Are
Social, Kamis (1/3/2018), YouTube menempati posisi pertama dengan persentase 43
persen, Facebook, WhatsApp, dan Instagram membuntuti di posisi kedua hingga
keempat secara berturut-turut. Sebanyak 41 persen pengguna media sosial
Indonesia mengaku sering menggunakan Facebook, 40 persen sering menggunakan
WhatsApp, dan 38 persen mengaku sering mengakses Instagram. Sementara pengguna
yang mengaku sering mengakses Line sebanyak 33 persen, dan menempatkannya di
posisi kelima. Secara global, total pengguna Internet menembus angka empat
miliar pengguna. Untuk pengguna media sosialnya, naik 13 persen dengan pengguna
year-on-year mencapai 3,196 miliar.
Yang
menjadi pertanyaan saat ini adalah “Apakah sudah bijak kita dalam menggunakan
media sosial?”. Dari pertanyaan tersebut penulis ingin membagikan beberapa tips
atau trik yang bisa digunakan agar lebih bijak dalam bermedia sosial, antara
lain:
a.
Filter
pertemanan.
Hal ini dimaksudkan untuk tidak asal menambahkan
atau menerima pertemanan yang kemungkinan membawa efek negatif bagi sikap kita
dalam menggunakan media sosial. Selain itu juga melindungi diri kita dari
tindak-tindak kejahatan yang saat ini banyak sekali terjadi seperti penculikan
atau pun pemerasan yang kebanyakan bermula dari sosial media.
b.
Pasang identitas
asli namun tidak bersifat pribadi.
Dengan memasang identitas asli kitaa di akun sosial
media, selain membantu kita tetap berada pada fungsi utama sosial media untuk
menjalin talli silahturahmi dengan banyak sahabat, hal ini juga akan
mempermudah orang lain menemukan kita yang mungkin saja sudah lama tidak
berkomunikasi.
c.
Tidak perlu
berbagi nomor telepon dan informasi pribadi lainnya.
Kembali lagi dengan banyaknya kasus kriminal yang
berawal di media sosial, akan sangat bijaksana bila kita tidak membagikan informasi
pribadi pada akun media sosial untuk menghindari segala hal yang mungkin akan
dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kecuali jika memang kita
memanfaatkan akun untuk keperluan usaha dan berbisnis kita dapat menyediakan
satu nomor khusus yang bukan nomor pribadi.
d.
Pasang foto
profil yang sewajarnya
Foto profil merupakan hal pertama yang dilihat orang
lain di sosial media, foto inilah yang mengidentifikasikan kita dan akan
memudahkan orang lain atau sahabat untuk menemukan kita. Selain itu gunakan
foto profil yang wajar tanpa hal-hal negatif.
e.
Pikir dahulu
sebelum membuat status.
Sebaiknya memang tidak membuat status yang memancing
pihak lain untuk merespon negatif, banyak sekali hal-hal bermanfaat yang dapat
dijadikan status atau mungkin hanya sekedar berkomunikasi dengan sahabat.
Mulutmu adalah harimaumu. Ungkapan ini
juga berlaku di media sosial. Agar menjadi pengguna media sosial yang cerdas,
pertimbangkan dampak dari posting yang akan kita unggah baik bagi diri sendiri
atau orang lain.
Namun perlu kita pahami bahwa apa yang
kita unggah adalah cerminan dari diri kita sendiri. Dan citra diri kita dapat
terbentuk melalui apa yang kita unggah tersebut. Mungkin sekarang belum
waktunya apa yang kita unggah menjadi bumerang bagi kita. Tapi nanti saat
melamar pekerjaan atau mengikuti kompetisi, sadarkah bila aktivitas kita di
sosial media juga akan menjadi bahan pertimbangan?
Maka, gunakanlah sosial media sebaik
mungkin sebagai sarana aktualisasi diri secara lebih bijak dan berhati-hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar