Selasa, 17 April 2018

Cerdas dalam Bermedia Sosial



Cerdas dalam Bermedia Sosial

Media sosial, siapa yang tak kenal dengan kata tersebut. Media sosial atau biasa disebut medsos berhasil merebut hati tak sedikit banyak umat manusia di era globalisasi saat ini. Makna media sosial itu sendiri yaitu sebuah media daring, dimana para penggunanya dengan mudah untuk bergabung, berbagi dan menciptakan isi mulai dari blog, website, jejaring sosial, dll.
Dengan bermedia sosial juga memudahkan seseorang untuk mencari apapun yang mereka ingin ketahui. Mulai dari perkembangan ilmu, perkembangan gadget, perkembangan fashion, dan berbagai perkembangan lainnya. Tak hanya untuk mencari informasi, media sosial juga memungkinkan penggunanya untuk membagikan berbagai moment yang mereka sedang rasakan atau sudah dirasakan. Mulai dari beragam macam foto,video, dll.
Banyak juga warganet atau netizen yang memanfaatkan media sosial untuk mencari rezeki sedikit demi sedikit, seperti berjualan online diberbagai situs media sosial (instagram, fb dll). Selain dapat mendatangkan berbagai manfaat bagi netizen, ternyata bermedia sosial juga dijadikan oleh beberapa oknum orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal yang kurang pantas, seperti penipuan, pembullyan, penculikan dengan berbagai modus, dll.
Dilansir dari Kompas.com, menurut penelitian yang dilakukan We Are Social, perusahaan media asal Inggris yang bekerja sama dengan Hootsuite, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu 3 jam 23 menit per hari untuk mengakses media sosial. Total keseluruhan populasi Indonesia sebanyak 265,4 juta jiwa dan sebanyak 130 juta jiwa aktif menggunakan medsos dengan penetrasi 49 persen, dari laporan berjudul “Essential Insights Into Internet, Social Media, Mobile, and E-Commerce Use Around The World” yang terbit tanggal 30 Januari 2018.
Sebanyak 120 juta penduduk Indonesia menggunakan perngkat mobile untuk mengakses media sosial dengan penetrasi 45%. Dan dalam sepekan aktivitas online di media sosial melalui smartphone mencapai 37%. Cukup tinggi memang dengan penetrasi sebanyak itu. Aplikasi yang sering di kunjungi oleh para netizen Indonesia yaitu: WhatsApp, Facebook, Instagram dan Line. Akan tetapi berdasarkan rata-rata trafik situs per bulan, Facebook menjadi media sosial paling banyak dikunjungi dengan capaian lebih dari 1 miliar juta pengunjung perbulan.
Pengguna facebook didominasi oleh usia 18-24 tahun dengan presentase 20,4 persennya adalah wanita dan 24,2 persennya adalah laki-laki. Sementara total pengguna aktif Instagram bulanan di Indonesia mencapai 53 juta dengan presentase 49 persen wanita dan 51 persen adalah pria.
Dirangkum KompasTekno dari We Are Social, Kamis (1/3/2018), YouTube menempati posisi pertama dengan persentase 43 persen, Facebook, WhatsApp, dan Instagram membuntuti di posisi kedua hingga keempat secara berturut-turut. Sebanyak 41 persen pengguna media sosial Indonesia mengaku sering menggunakan Facebook, 40 persen sering menggunakan WhatsApp, dan 38 persen mengaku sering mengakses Instagram. Sementara pengguna yang mengaku sering mengakses Line sebanyak 33 persen, dan menempatkannya di posisi kelima. Secara global, total pengguna Internet menembus angka empat miliar pengguna. Untuk pengguna media sosialnya, naik 13 persen dengan pengguna year-on-year mencapai 3,196 miliar.
            Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah “Apakah sudah bijak kita dalam menggunakan media sosial?”. Dari pertanyaan tersebut penulis ingin membagikan beberapa tips atau trik yang bisa digunakan agar lebih bijak dalam bermedia sosial, antara lain:
a.       Filter pertemanan.
Hal ini dimaksudkan untuk tidak asal menambahkan atau menerima pertemanan yang kemungkinan membawa efek negatif bagi sikap kita dalam menggunakan media sosial. Selain itu juga melindungi diri kita dari tindak-tindak kejahatan yang saat ini banyak sekali terjadi seperti penculikan atau pun pemerasan yang kebanyakan bermula dari sosial media.
b.      Pasang identitas asli namun tidak bersifat pribadi.
Dengan memasang identitas asli kitaa di akun sosial media, selain membantu kita tetap berada pada fungsi utama sosial media untuk menjalin talli silahturahmi dengan banyak sahabat, hal ini juga akan mempermudah orang lain menemukan kita yang mungkin saja sudah lama tidak berkomunikasi.
c.       Tidak perlu berbagi nomor telepon dan informasi pribadi lainnya.
Kembali lagi dengan banyaknya kasus kriminal yang berawal di media sosial, akan sangat bijaksana bila kita tidak membagikan informasi pribadi pada akun media sosial untuk menghindari segala hal yang mungkin akan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kecuali jika memang kita memanfaatkan akun untuk keperluan usaha dan berbisnis kita dapat menyediakan satu nomor khusus yang bukan nomor pribadi.
d.      Pasang foto profil yang sewajarnya
Foto profil merupakan hal pertama yang dilihat orang lain di sosial media, foto inilah yang mengidentifikasikan kita dan akan memudahkan orang lain atau sahabat untuk menemukan kita. Selain itu gunakan foto profil yang wajar tanpa hal-hal negatif.
e.       Pikir dahulu sebelum membuat status.
Sebaiknya memang tidak membuat status yang memancing pihak lain untuk merespon negatif, banyak sekali hal-hal bermanfaat yang dapat dijadikan status atau mungkin hanya sekedar berkomunikasi dengan sahabat.
Mulutmu adalah harimaumu. Ungkapan ini juga berlaku di media sosial. Agar menjadi pengguna media sosial yang cerdas, pertimbangkan dampak dari posting yang akan kita unggah baik bagi diri sendiri atau orang lain.
Namun perlu kita pahami bahwa apa yang kita unggah adalah cerminan dari diri kita sendiri. Dan citra diri kita dapat terbentuk melalui apa yang kita unggah tersebut. Mungkin sekarang belum waktunya apa yang kita unggah menjadi bumerang bagi kita. Tapi nanti saat melamar pekerjaan atau mengikuti kompetisi, sadarkah bila aktivitas kita di sosial media juga akan menjadi bahan pertimbangan?
Maka, gunakanlah sosial media sebaik mungkin sebagai sarana aktualisasi diri secara lebih bijak dan berhati-hati.